12.17.2014

Ragam Satwa Unik dan Langka di Australia

Australia, resminya Persemakmuran Australia, atau yang berjuluk negeri kanguru, merupakan sebuah negara di belahan selatan yang terdiri dari daratan utama benua Australia, Pulau Tasmania, dan berbagai pulau kecil di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Negara maju dan makmur ini sangat populer sebagai benua yang memiliki kekayaan fauna. Hewan seperti kanguru, wallaby, dan tazmania devil, dan koala adalah fauna Australia yang paling populer di dunia. Akan tetapi, negara oceania ini juga memiliki hewan yang sangat khas dan unik. Bahkan ada beberapa hewan khas Australia yang tidak terdapat di negara lain. Oleh sebab itu, tak heran jika di negara yang menganut sistem parlementer ini juga mengandalkan keragaman dan kekhasan fauna yang dimilikinya, untuk dijadikan sebagai daya tarik obyek wisata.

Di negara yang berasal dari kata australis (dalam bahasa Latin berarti selatan) hewan-hewan dibiarkan hidup bebas di alam, sehingga beberapa hewan unik di negara ini sulit ditemui. Lantas, hewan apa saja yang dimaksud? Penasaran, simak satwa terunik dan langka khas negara Australia berikut ini.


1. Biawak Perentie
Perentie closeup
By Richahel at en.wikipedia (Transferred from en.wikipedia) [Public domain], from Wikimedia Commons
Dalam bahasa ilmiah disebut Varanus giganteus, adalah biawak terbesar di Australia, dan kadal terbesar ketiga di dunia, setelah Biawak Komodo dan Biawak Air. Hewan berjenis reptil ini bisa anda temukan di kawasan gurun di tengah dan barat Australia. Spesies ini tidak banyak terlihat karena sifat mereka yang pemalu. Oleh sebab itu, banyak orang tidak mengetahui keberadaan reptil ini di habitatnya. Menurut Wikipedia, biawak ini dapat tumbuh hingga 2,5 meter. Meski ukurannya lebih kecil dari sepupunya yang lebih besar yaitu komodo dragon yang berada di indonesia, tetapi biawak asal Australia ini tak kalah unik dan menarik. Sama seperti reptil lainnya, biawak perentie memiliki lidah bercabang dan sering dijulurkan ke luar. Ia dikenal sebagai pemburu yang hebat dan kuat berburu dalam waktu yang lama, juga bisa berlari dengan cepat. Ia dapat mendeteksi mangsa, bahkan dapat memperkirakan kapan mangsanya lewat dengan cara menjulurkan lidahnya yang seperti ular, namun tidak seperti ular yang dapat mendeteksi panas. Makanan favoritnya di gurun Australia adalah kadal, dan jenis biawak lain, termasuk dari spesiesnya sendiri. Kadal ini juga pemakan bangkai yang rakus. Pada akhir tahun 2005, tim peneliti dari universitas melbourne, menemukan bahwa kadal perentie beracun. Meski demikian, biawak ini merupakan makanan favorit di antara suku aborigin padang pasir dan lemaknya sering digunakan untuk pengobatan serta upacara keagamaan.

2. Spotted-Tailed Quoll
Spotted-tail-Quoll Queens-Park-IpswichI
By Figaro (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Hewan unik khas negeri kanguru ini ialah Spotted-tailed Quoll. Hewan yang juga dikenal sebagai Quoll Harimau (Dasyurus maculatus), juga diketahui sebagai Quoll ekor bintik, Quoll bintik, Dasyure berekor bintik atau Kucing Harimau, adalah mamalia marsupial karnivora, yang berasal dari Australia. Binatang ini merupakan marsupial karnivora terbesar di daratan Australia. Mereka merupakan marsupial karnivora terbesar di daratan Australia. Dijuluki sebagai kucing harimau lantaran tubuh dan ekornya dipenuhi oleh bintik-bintik putih. Hewan berkantung ini juga dapat tumbuh sepanjang satu meter dan berat mencapai 4 kilogram. Ia adalah hewan nokturnal yang hidup di antara lubang-lubang dinding batu, menjadi ciri lain dari hewan satu ini. Ia menghabiskan sepersepuluh dari waktu mereka bergerak dengan gesit di atas hutan kayu atau pohon. Selain gesit, hewan ini juga termasuk handal ketika berburu. Ia akan membunuh mangsanya dengan menggigit di bagian belakang kepala. Tikus, gliding possums, wallabi, reptil, dan serangga merupakan hewan mangsanya. Namun, habitat asli mamalia unik ini sudah terdegradasi. Bahkan, Quoll Harimau terdaftar sebagai spesies langka di negara bagian Victoria, yang terletak di bagian tenggara benua Australia.

3. Fat-Tailed Dunnart
Sminthopsis crassicaudata - Gould
By John Gould [Public domain], via Wikimedia Commons
Hewan khas Australia yang tak kalah unik yaitu Fat-Tailed Dunnart. Dalam bahasa ilmiah disebut Sminthopsis crassicaudata, adalah spesies tikus seperti marsupial dari Dasyuridae, keluarga yang mencakup kaluta kecil merah, Quoll, dan setan Tasmania. Hewan jenis pengerat yang makan kumbang, larva laba-laba, reptil kecil, dan amfibi ini merupakan tikus berkantung yang termasuk salah satu dari 12 spesies genus sminthopsis dari keluarga dasyuridae. Yang membedakan fat-tailed dunnart dengan rufous bettong adalah cara mereka berjalan. Fat-tailed dunnart berjalan seperti tikus pada umumnya. Sementara, rufous bettong berjalan dengan cara melompat layaknya kanguru. Uniknya, Fat-Tailed Dunnart ini memiliki banyak kemampuan yang tak dimiliki oleh jenis hewan pengerat lainnya. Salah satunya ialah kemampuan menyimpan lemak di dasar ekor. Hal inilah yang membuat ekor hewan pengerat ini terlihat lebih gemuk. Kemampuan menyimpan lemak di dasar ekor itu berguna baginya untuk bertahan hidup ketika pangan sulit diperoleh selama musim dingin. Uniknya lagi, selama musim dingin dunnarts memiliki kemampuan hibernasi yang dapat berlangsung selama beberapa jam, bahkan hingga berhari-hari. Proses hibernasi ini dilakukan untuk menghemat energi tubuh mereka ketika musim dingin. Setelah terbangun dari hibernasi, marsupial ini aktif mencari daerah di mana mereka dapat berjemur di bawah sinar matahari untuk membantu dalam proses tersebut.

2. Rufous Bettong
Rufus bettong
By robstephaustralia [CC BY 2.0], via Wikimedia Commons
Rufous Bettong, atau Rat-kanguru, adalah satu-satunya anggota dari Genus Aepyprymnus. Hewan kecil yang mirip dengan tikus ini dapat ditemukan di kawasan timur laut Australia. Uniknya, hewan ini juga dijuluki sebagai tikus-kanguru. Dipanggil demikian karena hewan pengerat ini memiliki ukuran kaki belakang yang lebih panjang daripada kaki depan. Ia juga berjalan dengan cara melompat, layaknya kanguru. Meski memiliki ukuran tubuh yang kecil namun ia termasuk salah satu mamalia pelompat terbaik di dunia. Tikus kanguru ini bisa melompat sejauh 45 kali ukuran badannya. Kemampuan melompatnya itu kira-kira sama dengan manusia yang bisa melompati sebuah lapangan sepak bola. Hewan nokturnal yang memiliki berat 3 kilogram ini aktif di malam hari dan menghabiskan sebagian besar malam penjelajahannya di rumput, dan tanaman pangan lainnya. Ia juga suka menggali tanah dengan cakar kaki depannya yang kuat untuk membuat sarang dan mendapatkan makanan kegemarannya, seperti akar, umbi-umbian serta jamur bawah tanah. Dan jika ia merasa terancam dengan keberadaan pemangsa seperti ular, maka ia akan membuat strategi pertahanan dengan cara menggaruk tanah ke arahnya hingga ular pergi menjauh. Seperti halnya kanguru, hewan mungil ini juga memiliki kantung kecil untuk melindungi anaknya dari pemangsa.

4. Pademelon
Pademelon-Melbourne-Zoo-20070224-004
By Gary Houston (Karya sendiri) [CC0], via Wikimedia Commons
Pademelons adalah marsupial kecil dari genus Thylogale. Mereka biasanya ditemukan di hutan-hutan. Mereka merupakan salah satu yang terkecil dari macropods. Ia adalah kanguru dengan ukuran tubuh terkecil yang termasuk dalam jenis wallaby yang hidup di tepi hutan di timur Australia. Jika dilihat dari struktur tubuhnya, padamelon, walabi, dan kanguru memang sangat mirip, hanya saja ukuran mereka yang berbeda. Dibandingkan wallabi, hewan yang tinggal di semak belukar padat dan semak hutan ini memiliki tubuh yang lebih pendek. Mamalia kecil ini memiliki berat antara 3 sampai 6 kilogram. Panjang tubuhnya 90 sentimeter, dengan lebar 50 sentimeter. Selain itu, ia juga memiliki ekor dan kaki yang pendek, berguna untuk membantu pergerakan ketika menembus vegetasi hutan. Meski habitatnya banyak ditemukan di seluruh daratan tenggara Australia, tetapi satwa ini bukan milik Australia saja. Ternyata spesies kanguru ini juga dapat ditemukan di Indonesia, tepatnya di Papua. Hewan berkantung ini hidup menyatu dengan alam asri Papua. Bentuk dan jenis dari hewan ini tidak mengalami banyak perbedaan. Namun, baik di Papua dan Australia, keberadaan pademelon dianggap terancam punah.

6. Mountain Pygmy Possum
Eastern Pygmy Possum Pilliga Forest NSW
By Photo by Phil Spark [CC BY 2.0], via Wikimedia Commons
Dalam bahasa ilmiah disebut Burramys parvus, spesies ini merupakan jenis marsupial unik yang awalnya hanya diketahui dari fosilnya saja, hingga kemudian ditemukan pada tahun 1966 pada sebuah resort ski di Victoria. Mountain pygmy possum adalah mamalia kecil, seukuran tikus (45 gram) nokturnal berkantung dari Australia yang ditemukan di screes alpine batu padat dan bidang batu, terutama bagian selatan Victoria dan Gunung Kosciuszko di Kosciuszko National Park di New South Wales pada ketinggian 1.300 sampai 2.230 meter. Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mamalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, yakni bisa mencapai lebih dari 12 tahun. Namun, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya dan hingga kini dinyatakan hampir punah.

7. Naga laut daun
Leafy Sea Dragon
By dro!d from atlanta, usa (Leafy Sea Dragon) [CC BY-SA 2.0], via Wikimedia Commons
Sesuai dengan namanya, hewan ini tampak seperti naga dan memiliki bentuk menyerupai daun. Meski begitu, naga laut daun merupakan spesies ikan air laut. Naga laut daun yang bisa ditemukan di pantai barat Australia ini memiliki bentuk yang aneh. Ini memudahkan mereka untuk berkamuflase di dalam laut. Mereka merupakan hewan unik yang hanya ada di perairan Australia. Meskipun tubuhnya rapuh, naga laut daun sangat pintar bersembunyi di rumput laut. Itu karena tubuhnya yang berbentuk daun atau rumput laut berfungsi sebagai kamuflase. Begitu ada musuh, naga laut daun akan bersembunyi di kumpulan tumbuhan laut atau rumput laut. Selain itu, mereka juga bisa bersembunyi meniru terumbu karang. Namun, makhluk sepanjang 10 inci ini menjadi incaran manusia untuk digunakan sebagai binatang peliharaan dan juga sebagai campuran obat. Saat ini, keberadaan mereka mulai dilindungi oleh Pemerintah Federal Australia.

No comments:

Post a Comment