Ada beberapa pendapat di antara sumber mengenai Tujuh Keajaiban Dunia, dan dengan alasan yang cukup baik. Setiap zaman telah menambah beberapa pencapaian dan penemuan, memberikan kita banyak keajaiban untuk dilihat dan dikagumi. Banyak orang beranggapan ada enam set Keajaiban Dunia yaitu Keajaiban Dunia Kuno, Keajaiban Dunia Pertengahan, Keajaiban Dunia Alami, Keajaiban Dunia Bawah Air, Keajaiban Dunia Modern, Tujuh Keajaiban Dunia Baru.
Terakhir kali di tetapkan Tujuh Keajaiban Dunia adalah pada tahun 2007 silam, yaitu pada tanggal 27 Juli 2007. Sedangkan untuk saat ini belum ditetapkan lagi. Meski demikian, terdapat 21 kandidat yang sedang menunggu voting. Baiklah, langsung saja kita simak ketujuh keajaiban dunia yang membuat takjub seperti berikut ini.
1. Petra, Yordania
2. Taj Mahal, India
Ustaz Ahmad mengumpulkan 20 ribu orang pekerja yang terdiri dari tukang batu, tukang emas, dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia. Taj Mahal memang sangat megah dan indah. Apabila disaksikan sepintas, mungkin bangunan ini terlihat hanya terbuat dari beton. Namun jika dicermati lebih dekat lagi, bangunan ini sebenarnya diperindah dengan 43 jenis batu permata diantaranya berlian, jed, kristal, topaz dan nilam. Pembangunan Taj Mahal sendiri membutuhkan waktu 22 tahun lamanya dengan jumlah pekerja yang sangat banyak yaitu 20 ribu orang.
3. Tembok Besar Tiongkok (China)
Tembok yang terletak di Republik Rakyat Cina, panjangnya adalah 6.400 kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 meter dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongol dari Utara pada masa itu. Lebar bagian atasnya 5 meter, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 meter. Setiap 180-270 meter dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 meter. Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar.
4. Machu Picchu, Peru
Tempat-tempat tersebut dikenal sebagai tempat yang sakral. Merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Machu Picchu ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Arsitekturnya menggunakan gaya Inka kuno dimana batu tembok berpelitur menghiasi seluruh bangunan yang ada di desa kecil yang berukuran 500×200 meter ini. Setiap harinya 2 ribu wisatawan yang berasal dari berbagai negara berlomba-lomba untuk menuju Machu Picchu. Keindahan Machu Picchu yang terletak di atas awan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta alam dan sejarah.
5. Chichen Itza, Yucatan
Jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa periode puncak dari Chichen Itza adalah gabungan dari dua kebudayaan, yaitu kebudayaan suku Toltec dan suku Maya. Situs ini dianggap sebagai simbol pemujaan serta ilmu pengetahuan pada masanya. Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks candi ini dibangun antara tahun 502 - 522 Masehi. Namun suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Chichen Itza merupakan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang.
6. Kolosseum, Italia
Asal nama Colosseum berasal dari sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 meter yang bernama Colossus. Kolosseum dirancang untuk menampung 50 ribu orang penonton. Kolosseum bisa dibilang sebagai karya besar arsitektur peradaban romawi kuno karena bangunan ini memiliki tinggi 48 meter, panjang 188 meter, lebar 156 meter, serta memiliki luas seluruh area bangunanya mencapai 2.5 ha. Namun tetap saja budaya gladiator mencerminkan wajah sebenarnya dari bangsa romawi yang kelam.
7. Gua Ajanta, India
Tidak ada yang pernah tahu bahwa di sana tersimpan ‘warisan dunia’ yang luar biasa. Sampai akhirnya pada musim semi tahun 1819 seorang perwira Inggris, tanpa sengaja memasuki ngarai yang curam. Semakin dalam dia masuk ke sana, dan dia luar biasa kaget karena ia menemukan sebuah pintu tersembunyi di salah satu gua. Inilah kunjungan pertama manusia setelah ribuan tahun. Ketika ditemukan, gua itu hanyalah ‘rumah’ burung dan kelelawar serta binatang lainnya. Kapten Smith kemudian melakukan eksplorasi pertama untuk mengetahui ‘isi’ dari gua tersebut. Nama Kapten Smith ini diketahui, karena yang bersangkutan menuliskan namanya pada dinding gua dan tahun kedatangannya. Ia menulis, “Kapten Smith, April 1819”.
Terakhir kali di tetapkan Tujuh Keajaiban Dunia adalah pada tahun 2007 silam, yaitu pada tanggal 27 Juli 2007. Sedangkan untuk saat ini belum ditetapkan lagi. Meski demikian, terdapat 21 kandidat yang sedang menunggu voting. Baiklah, langsung saja kita simak ketujuh keajaiban dunia yang membuat takjub seperti berikut ini.
1. Petra, Yordania
By Berthold Werner (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Sebuah situs arkeologikal di Yordania, terletak di dataran rendah di antara gunung-gunung yang membentuk sayap timur Wadi Araba, lembah besar yang berawal dari Laut Mati sampai Teluk Aqaba. Petra terkenal dengan bangunan arsitektur yang dipahat pada batuan serta sistem pengairannya. Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding batu simbol teknik dan perlindungan. Kota ini didirikan dengan mengali dan mengukir cadas setinggi 40 meter. Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan pada 9 SM-40 M oleh Raja Aretas IV. Nabatean membangun Petra dengan sisitem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir medadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air.2. Taj Mahal, India
By Anand Prakash (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum. Bangunan bersejarah ini juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu selama 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Shah Jahan memerintahkan Ustad Ahmad membuat bangunan ini. Ustaz Ahmad mengumpulkan 20 ribu orang pekerja yang terdiri dari tukang batu, tukang emas, dan pengukir yang termasyhur dari seluruh dunia. Taj Mahal memang sangat megah dan indah. Apabila disaksikan sepintas, mungkin bangunan ini terlihat hanya terbuat dari beton. Namun jika dicermati lebih dekat lagi, bangunan ini sebenarnya diperindah dengan 43 jenis batu permata diantaranya berlian, jed, kristal, topaz dan nilam. Pembangunan Taj Mahal sendiri membutuhkan waktu 22 tahun lamanya dengan jumlah pekerja yang sangat banyak yaitu 20 ribu orang.
3. Tembok Besar Tiongkok (China)
By Nicolas Perrault III (Karya sendiri) [CC0], via Wikimedia Commons
Great Wall of China atau Tembok Besar Tiongkok juga Tembok Raksasa Tiongkok, adalah bangunan terpanjang di Tiongkok yang pernah dibuat oleh manusia dalam sejarah perkembangan manusia hingga saat ini. Nama asli dari tembok ini dalam bahasa mandarin adalah Wànlĭ Chángchéng, yang berarti Tembok Sepanjang 10.000 Li. Hasil penelitian pemerintah RRC menemukan bahwa tembok sepanjang 8.851 km tersebut dibangun pada masa pemerintahan dinasti Ming.Tembok yang terletak di Republik Rakyat Cina, panjangnya adalah 6.400 kilometer (dari kawasan Sanhai Pass di timur hingga Lop Nur di sebelah barat) dan tingginya 8 meter dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongol dari Utara pada masa itu. Lebar bagian atasnya 5 meter, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 meter. Setiap 180-270 meter dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 meter. Untuk membuat tembok raksasa ini, diperlukan waktu ratusan tahun di zaman berbagai kaisar.
4. Machu Picchu, Peru
By Charlesjsharp (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut. Berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. Machu Picchu adalah sebuah kota yang hilang. Diyakini juga sebagai kota peradaban inca kuno yang hilang karena memiliki kemiripan pada segi arsitekturnya yaitu bangunan tembok berpelitur. Kota ini dibangun kira-kira pada tahun 1450. Bangunan utamanya ada 3 yaitu Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat tersebut dikenal sebagai tempat yang sakral. Merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Machu Picchu ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Arsitekturnya menggunakan gaya Inka kuno dimana batu tembok berpelitur menghiasi seluruh bangunan yang ada di desa kecil yang berukuran 500×200 meter ini. Setiap harinya 2 ribu wisatawan yang berasal dari berbagai negara berlomba-lomba untuk menuju Machu Picchu. Keindahan Machu Picchu yang terletak di atas awan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta alam dan sejarah.
5. Chichen Itza, Yucatan
By Raymond Ostertag (Self-photographed) [CC-BY-SA-2.5], via Wikimedia Commons
Chichen Itza adalah sebuah kota besar pra-Columbus yang dibangun oleh suku Maya. Situs arkeologi terletak di kotamadya Tin, di Yucatan, negara bagian Meksiko. Ini merupakan situs Peradaban Maya di Meksiko pada abad 800 SM. Piramida Kukulcan di kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan. Chichen Itza didirikan oleh raja suku Toltec yaitu Quetzalcoatl yang datang ke Semenanjung Yukatan bersama pasukannya. Pada masa itu suku Maya sudah lebih dulu bermukim di wilayah tersebut. Kemudian suku maya dan suku Toltec bersama-sama mulai membangun berbagai kuil yang menyerupai piramid. Jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa periode puncak dari Chichen Itza adalah gabungan dari dua kebudayaan, yaitu kebudayaan suku Toltec dan suku Maya. Situs ini dianggap sebagai simbol pemujaan serta ilmu pengetahuan pada masanya. Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks candi ini dibangun antara tahun 502 - 522 Masehi. Namun suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Chichen Itza merupakan titik sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan bangunan Seribu Tiang.
6. Kolosseum, Italia
By Dudva (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian. Kolosseum adalah tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Kolosseum terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus, dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Asal nama Colosseum berasal dari sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 meter yang bernama Colossus. Kolosseum dirancang untuk menampung 50 ribu orang penonton. Kolosseum bisa dibilang sebagai karya besar arsitektur peradaban romawi kuno karena bangunan ini memiliki tinggi 48 meter, panjang 188 meter, lebar 156 meter, serta memiliki luas seluruh area bangunanya mencapai 2.5 ha. Namun tetap saja budaya gladiator mencerminkan wajah sebenarnya dari bangsa romawi yang kelam.
7. Gua Ajanta, India
By Dey.sandip (Karya sendiri) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons
Terletak di Maharashtra, India, adalah monumen gua yang berusia 2 SM, terdiri dari lukisan dan skulptur yang dianggap sebagai karya besar seni religius Buddha. Gua ini terletak di luar desa Ajinṭhā, distrik Aurangabad, Maharashtra. Gua Ajanta di Maharashtra merupakan salah satu dari banyak peninggalan kuno yang ada di India. Di gua ini banyak terdapat lukisan juga patung-patung Buddha bernilai seni tinggi. Diperkirakan, monumen-monumen yang ada dalam gua ini mulai digarap pada abad ke 2 SM. Akan tetapi gua di Ajanta ini kemudian ditinggalkan. Selama 1300 tahun gua ini terbengkalai sehingga di bagian luar, semak belukar tumbuh tinggi, dan akhirnya menjadi hutan yang otomatis menyembunyikan keberadaan gua. Tidak ada yang pernah tahu bahwa di sana tersimpan ‘warisan dunia’ yang luar biasa. Sampai akhirnya pada musim semi tahun 1819 seorang perwira Inggris, tanpa sengaja memasuki ngarai yang curam. Semakin dalam dia masuk ke sana, dan dia luar biasa kaget karena ia menemukan sebuah pintu tersembunyi di salah satu gua. Inilah kunjungan pertama manusia setelah ribuan tahun. Ketika ditemukan, gua itu hanyalah ‘rumah’ burung dan kelelawar serta binatang lainnya. Kapten Smith kemudian melakukan eksplorasi pertama untuk mengetahui ‘isi’ dari gua tersebut. Nama Kapten Smith ini diketahui, karena yang bersangkutan menuliskan namanya pada dinding gua dan tahun kedatangannya. Ia menulis, “Kapten Smith, April 1819”.
No comments:
Post a Comment