5 Masjid Terunik di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara muslim terbesar di dunia. Tak heran jika di negeri kita tercinta ini banyak terdapat masjid. Dari berbagai masjid yang tersebar di berbagai penjuru kota hingga pelosok desa, ternyata ada diantaranya yang dianggap unik. Anda penasaran, ini dia masjid 5 terunik di Indonesia. Mari kita simak bersama-sama!

1. Masjid An Nurumi

Sebuah masjid kecil di tepi jalan Jogja-Solo dengan arsitektur cukup unik. Kubahnya berbentuk aneh dan berwarna-warni mirip bangunan di Moscow, Russia. Masjid ini memiliki sembilan menara berkubah dengan warna yang beraneka ragam sehingga terlihat mencolok. Masjid An Nurumi dikenal juga dengan nama Masjid Kremlin. Ada juga yang menjuluki Masjid Permen, sebab kubahnya warna-warni mirip permen lolipop. Masjid unik ini diresmikan penggunaannya oleh Sultan Hamengkubuwono X sebagai tempat beribadah warga sekitar dan para pelancong yang kebetulan melintas di kawasan perbatasan Jateng-DIY. Karena bentuknya yang tidak terlalu besar maka ketika bulan Ramadhan, masjid ini hanya sering menjadi tempat untuk melaksanakan kegiatan Takjilan karena tidak dapat menampung jama’ah yang banyak untuk salat tarawih.

2. Masjid Muhammad Cheng Ho, Surabaya

Masjid ini dibangun dengan perpaduan unsur budaya China, budaya Islam dan budaya Jawa sebagai bentuk penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho asal China yang beragama Islam ketika berdagang, menjalin persahabatan dan berdakwah agama Islam di tanah Jawa. Masjid Muhammad Cheng Ho berada di Jalan Gading, Kota Surabaya. Masjid ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu masjid terunik. Bangunan masjid ini tidak berbentuk seperti masjid pada umumnya karena dibuat dengan arsitektur khas Tiongkok. Bentuk bangunan ini mirip Masjid Niu Jie di Beijing yang berusia lebih dari 100 tahun.

3. Masjid Pintu Seribu, Tangerang

Di Tangerang tepatnya di Kampung Bayur, Priuk, Tangerang ada bangunan yang mempunyai seribu pintu, namanya Masjid Seribu Pintu. Masjid Nurul Yakin atau lebih dikenal dengan sebutan masjid Sewu (seribu) memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan masjid lainnya karena masjid ini memiliki seribu pintu. Masjid ini menjadi salah satu tempat paling menarik bagi wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal tapi wisatawan asing. Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 1 hektar  ini didirikan sekitar tahun 1978. Pendirinya adalah seorang warga keturunan Arab yang warga sekitar menyebutnya dengan sebutan  Al-Faqir. Al Faqir ini adalah salah satu santri dari Syekh Hami Abas Rawa Bokor yang memulai pembangunan masjid itu dengan membuat Majelis Ta’lim terlebih dahulu di daerah tersebut. Ia pun membangun masjid ini dengan merogoh koncek sendiri.

4. Masjid Menara Kudus

Sebuah masjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah. Masjid Menara Kudus disebut juga sebagai masjid Al Aqsa dan Masjid Al Manar. Keunikan dari bangunan masjid ini adalah menara berbentuk candi bercorak Hindu Majapahit. Bentuk arsitekturnya yang sangat khas untuk sebuah menara masjid itulah yang menjadikannya begitu mempesona. Sementara keunikan lainnya, masjid ini dibangun dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini terletak di kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Bangunan menara yang seperti candi Hindu jadi bagian khas dari Masjid Al-Aqsa. Memang masih diperdebatkan, apakah menara tersebut merupakan peninggalan budaya Hindu atau memang peninggalan Sunan Kudus sendiri. Namun, alasan kedua lebih kuat di mata masyarakat sekitar sebab tata letak menara menghadap ke Barat, berbeda dengan candi Hindu yang menghadap ke gunung, sementara Gunung Muria terletak di utara Kudus.

5. Masjid Bawah Tanah Tamansari

Masjid Taman sari terletak di bawah tanah kompleks Taman Sari Jogjakarta. Masjid Tamansari dibangun pada paruh pertama abad lalu. Masjid ini terbilang unik. Seperti namanya, masjid ini berada di bawah tanah. Selain itu, masjid dua lantai dengan bangunan melingkar ini juga difungsikan sebagai benteng pertahanan. Tak ayal, dinding masjid ini begitu tebal. Tangga dari lantai bawah menuju ke lantai atas terletak di tengah-tengah lingkaran. Selain itu terdapat sebuah kolam kecil berbentuk bulat di tengah masjid serta tangga yang melintang di atasnya. Pada bagian dalam bangunan masjid, terdapat sumur dikelilingi lima tangga yang melambangkan jumlah rukun Islam. Keunikan lainnya yaitu bagian atas masjid membentuk bulatan tanpa atap. Sementara di bagian dinding juga terdapat banyak ventilasi sehingga cahaya matahari leluasa menerangi bagian dalam masjid.