8.20.2014

5 Jenis Batu Monolit Populer di Seluruh Dunia

Apakah Anda pernah mendengar tentang batu Hajar Aswad yang menjadi bagian penting dalam tempat suci paling utama bagi seluruh pemeluk agama Islam di dunia? Batu-batu tersebut merupakan satu dari beberapa batu terkenal dalam sejarah. Berikut ini ada lima batuan tunggal atau monolit yang populer di seluruh dunia.

1. Hajar Aswad
Den heliga stenen i kaba
By Uploaded by Hedning to Swedish Wikipedia [Public domain], via Wikimedia Commons
Hajar 'Aswad merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah ayahnya, Nabi Ibrahim. Umat Islam di seluruh dunia pasti sudah tak asing lagi dengan batu ini. Hajar Aswad merupakan sebuah batu berwrna kehitaman yang berada di Ka'bah. Batu tersebut ditaruh di sisi luar Ka'bah. Sejarah batu yang diyakini berasal dari surga ini berkaitan dengan tiga orang nabi, yaitu Nabi Ismail as, Nabi Ibrahim as, dan Nabi Muhammad SAW. Dahulu kala batu ini diyakini memiliki sinar yang sangat terang menyilaukan. Namun sinarnya semakin lama semakin meredup dan saat ini akhirnya berubah warna menjadi hitam.

2. Batu Rosetta
Ilustrasi Manuscript di Batu Rosetta
Ilustrasi Manuscript di Batu Rosetta
Batu Rosetta adalah sebuah batu granodiorit yang membantu peneliti modern dalam penerjemahan teks kuno dalam naskah demotik bahasa Mesir, bahasa Yunani, dan hiroglif Mesir. Batu ini dibuat pada tahun 196 SM dan ditemukan pada tahun 1799. Batu Rosetta merupakan sebuah lempengan artefak dari sebuah prasasti Mesir kuno yang bertuliskan dekrit para pemuka agama kerajaan Mesir kuno bagi Raja Ptolemeus V. Tulisan dalam artefak ini ditulis dalam tiga aksara, yaitu hieroglif Mesir kuno, naskah Mesir kuno, dan Yunani kuno. Batu itu sendiri ditemukan di benteng kota pelabuhan el-Rasyid atau Rosetta dalam sebuah ekspedisi Prancis. Batu ini terkenal karena penemuannya telah menyumbangkan informasi penting bagi ilmu sejarah, terutama yang berhubungan dengan riwayat kebudayaan Mesir kuno. Berkat batu Rosetta itulah aksara hieroglif yang selama beberapa abad tidak berhasil diterjemahkan bisa dipelajari.

3. Ayers Rock, Australia
Ayers Rock-view from 50k
By Donaldytong (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Uluru, dikenal juga sebagai Ayers Rock, adalah sebuah formasi batu berukuran besar di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, yaitu 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia. Bukit batu berwarna kemerahan ini merupakan salah satu keajaiban alam yang paling menonjol di Australia. Ayers Rock atau Uluru yang seringkali dikatakan sebagai gunung batu monolit (meskipun sebenarnya bukan) memiliki kondisi geografi yang unik dan tak biasa. Selain itu merupakan situs penting bagi suku Anangu, orang-orang Aborigin dari daerah Australia Tengah. Formasi batuan pasir raksasa ini juga merupakan rumah bagi sejumlah mata air, lubang air, gua batu, dan lukisan-lukisan kuno bernilai sejarah. Karena itulah UNESCO mencantumkannya dalam Daftar Situs Warisan Dunia mereka. Uluru sangat terkenal karena warna bukitnya yang dapat berubah-ubah. Saat fajar atau senja biasanya gunung ini akan menampilkan ilusi optik beruba batuan berwarna merah terang. Pemandangan ini merupakan atraksi favorit para wisatawan yang mengunjungi Uluru. Pada bulan Juni 2014 lalu warnanya bahkan sempat berubah menjadi violet.

4. Batu Emas, Myanmar
Kyaikhtiyo-Sunset
By Hybernator (Karya sendiri) [Public domain], via Wikimedia Commons
Pagoda Kyaiktiyo, juga dikenal sebagai Golden Rock adalah situs ziarah Buddha terkenal di Negara Bagian Mon, Myanmar. Pagoda ini adalah salah satu tempat ibadah dengan arsitektur paling unik yang ada di Myanmar. Wikipedia melaporkan, Pagoda Kyaiktiyo yang kadang lebih dikenal dengan nama Pagoda Batu Emas adalah tempat suci paling penting untuk umat beragama Buddha di Myanmar setelah Pagoda Shwedagon dan Pagoda Mahamuni. Letak pagoda ini ada di Negara Bagian Mon, tepatnya di bagian utara pantai Tenasserim. Pagoda berukuran kecil itu berdiri di atas sebongkah batu berwarna emas yang letaknya tepat di ujung tebing bukit Kyaiktiyo setinggi 1100 meter di atas permukaan laut. Dengan batu granit berwarna emas mencolok yang tampak seolah nyaris jatuh dari tebing membuat keberadaan kuil ini tampak menonjol bahkan dari kejauhan.

Batu berlapis cat emas yang sangat sering dikunjungi peziarah ini menurut legenda bisa berdiri tegak di tepi tebing karena disangga sehelai rambut Buddha Gautama. Konon sang Buddha memberikan sehelai rambutnya kepada seorang biarawan bernama Taik Tha. Taik Tha kemudian memberikan helai rambut itu kepada raja, dengan harapan sang raja akan mengabadikan rambut itu dalam sebuah batu berbentuk seperti kepala pertapa itu. Sang raja yang menurut kepercayaan memiliki kesaktian dan mewarisi keahlian alkimia dari ibunya yang seorang titisan naga betina lantas mengabulkan permintaan Thaik Tha. Setelah menemukan batu yang sesuai di dasar laut didirikanlah pagoda tersebut di atas puncak bukit Kyaiktiyo, lengkap dengan pagoda kecil yang memuat rambut sang Buddha tadi.

5. Blarney Stone, Irlandia
The Blarney Stone
By Srleffler (English wikipedia [1]) [Public domain], via Wikimedia Commons
Blarney Stone, atau Cloch na Blarnan, adalah sebuah blok Karbon kapur dibangun ke dalam benteng dari Blarney Castle, Blarney, letaknya 8 kilometer dari Cork, Irlandia. Batu ini dipercaya bertuah, dan mampu memberikan berkat tertentu. Batu ini terletak di Kastil Blarney, sebuah kastil benteng dari abad pertengahan yang berada di Blarney, dekat daerah Cork, Irlandia. Benteng tersebut merupakan peninggalan dari salah seorang bangsawan terkenal Irlandia, yaitu Cormac MacCarthy.
Blarney Stone from below
By Srleffler (English wikipedia [1]) [Public domain], via Wikimedia Commons
Di salah satu bagian kastil, tepatnya di dinding bagian luar menara Kastil Blarney itulah terletak batu legendaris Eloquence yang dikenal bertuah dan di kemudian hari lebih dikenal dengan nama Blarney Stone. Legenda yang dipercaya siapapun yang menyentuh Blarney Stone akan dianugerahi keahlian dalam berbicara dan berdiplomasi. Sebenarnya Blarney Stone hanya berupa satu keping batu kapur dengan campuran karbon yang dipasang ke salah satu bagian dari benteng Blarney. Sejak berabad-abad yang lalu, jutaan orang telah berbondong-bondong ke Blarney.

No comments:

Post a Comment